Tertib Berlalu Lintas, Sebuah Kesadaran



          Jakarta sudah terlalu padat. Dengan luas hanya sekitar 700 km2, Ibu Kota memiliki populasi lebih dari 9 juta manusia pada 2010.  Sangat tidak meratanya pembangunan di Indonesia membuat orang sangat berorientas ke kota. Namun, layanan di Jakarta sebenarnya juga tidak cukup untuk menampung sebegitu banyak penduduk.


          Manusia di Jakarta sudah bosan dan stress dengan adanya kemacetan di jalan raya. Itu mengakibatkan banyaknya pelanggaran lalu lintas di Jakarta. Masyarakat sudah capai dengan kemacetan sehari-hari di Ibu Kota, maka melanggar lalu lintas telah menjadi kebiasaan, bahkan menjadi karakter.
          Berikut beberapa pelanggaran umum masyarakat Jakarta.

  1. Berhenti di depan garis putih pada persimpangan, khususnya bagi pengendara motor.
  2. Parkir sembarangan.
  3. Tidak memedulikan pejalan kaki dan pesepeda.
  4. Menaikkan dan menurunkan penumpang tidak pada tempatnya.

Jika kita melihat perliaku orang daerah, tampaknya mereka lebih tertib, walaupun tetap ada pelanggaran. Bisa jadi karena kemacetan belum menjadi “makanan” sehari-hari, jadi belum capai.

Komentar