Drama Wayang Amatir: Ramayana Senjaya
Ramayana
Senjaya merupakan sebuah kelompok drama yang terdiri dari remaja dan anak-anak,
mayoritas usia sekolah menengah pertama, yang cinta kesenian tanah air, dan
mengekspresikan kecintaan ini dalam bentuk drama dan tari. Dalam
hal ini mereka mengangkat cerita pewayangan.
Para wanara jelang pentas |
Wayang Orang Kolosal Ramayana, 17 Februari 2011 |
Setahun
berlalu sejak ketertarikan wayangnya, Abiyyi berencana untuk mementaskan sebuah drama
wayang dengan lakon Ramayana. Dengan momen perpisahan jelang kelulusan sekolah,
drama wayang ini akan ditampilkan menjadi salah satu pengisi acara pada malam
perpisahan. Mulailah
Abiyyi membuat naskah seknario dan mencari bantuan sutradara dan koreografer.
Suasana latihan Ramayana AR |
Akhirnya,
dengan arahan dari Kak Hendy
Leonatan, Kak Rury
Avianti, dan Kak Andi
Wijaya, selaku tim sutradara dan koreografi, kelompok drama wayang ini
digembleng untuk mementaskan pertunjukan yang hebat pada level perpisahan.
Sepuluh kali latihan menjadi waktu yang dimanfaatkan, hingga akhirnya drama ini tampil dalam
acara santai perpisahan siswa-siswi kelas VI SD Cenderawasih II, di Putri
Duyung, Ancol, 14 Juni 2012. Saat itu, kelompok ini menamakan diri sebagai
Ramayana Agadansudirasa Rajurodafal, akronim seluruh anggota. Mendapat
sambutan riuh dari penonton yang terdiri dari orang tua murid juga para guru,
malam perpisahan menjadi tak terlupakan, hingga esoknya mereka pulang, dan
pekan depannya mereka diwisuda.
Pentas Ramayana AR di Perpisahan SD Cenderawasih II, 14 Juni 2012 |
Pada
saat Lebaran tahun 2012, Abiyyi ingin kembali mementaskan drama tersebut
bersama para saudara sepupunya. Hanya sebagai penghibur saja, karena yang
menonton hanya keluarga besar saja. Pemeran diganti dengan anggota keluarga,
yang kebanyakan berasal dari generasi ketiga, yaitu cucu Eyang, yang tahun ini
sedang lengkap berkumpul. Dalam pementasan kali ini mereka namakan Ramayana
Sarosa, sesuai nama keluarga.
Pada
pertengahan bulan Oktober 2012, ada tawaran untuk tampil di Jakfringe International
Festival di Lippo Mall Kemang. Sebuah tantangan, karena sebagian pemain sudah
berpisah di berbagai sekolah dan waktu persiapan tak sampai sebulan. Namun
adanya tawaran berarti adanya ketertarikan dan kepercayaan. Akhirnya diputuskan
untuk dilanjutkan. Sebagian anggota terdiri dari anggota lama, yakni mantan siswa SD
Cendrawasih lulusan 2012, sedangkan anggota barunya merupakan siswa-siswi
SMP Labschool Kebayoran, dan satu siswi SD Yasporbi. Sejak saat itu, kelompok
ini menamakan diri sebagai Ramayana Senjaya. Dengan bekal pentas sebelumnya,
‘ilmu’ yang diperoleh dari Rury Avianti dan Hendy Leonatan, diterapkan Abiyyi
dalam mengatur koreografi pentas kali ini.
Kembali mempersiapkan pentas kurang dari sebulan, dan
dengan beberapa orang baru, ini lebih menantang. Juga mengenang masa-masa
latihan yang dahulu, semuanya tetap berlangsung menyenangkan. Hingga pada akhirnya datang
harinya, Sabtu,
10 November 2012. Sri Rama dan Rahwana Dasamuka tampil lebih bergerigi, Hanoman
masih setia, dan kisah Ramayana lebih cerah dan meriah di depan keramaian
masyarakat! Tampillah Drama Wayang Amatir Ramayana untuk ketiga kalinya pada
acara Jakfringe Festival di Lippo Mall Kemang, yang ditonton oleh para
pengunjung mal baru tersebut.
Ramayana Senjaya di Jakfringe Festival, 10 November 2012 |
Senin, 12
November 2012
Bel istirahat berbunyi, semua siswa keluar, sesuai
peraturan. Ada yang makan di kursi samping, ada yang ke kantin dulu untuk
jajan. Sebagian berkelompok, dan berkumpul bersama temannya. Dua orang dari
jauh agaknya mendekat.
“Latihan lagi?” Senyumnya menggambarkan candaan
ringan. Kubalas dengan tawa ringan. Namun itu membuat menerawang, kembali ke
keriuhan itu. Namun Dewi Shinta sudah kembali. Semua tokoh sudah berdiri dan
mengangkat tangan dengan meriah tanda senang dan terima kasih. Mungkin kita
tunggu sampai Rahwana mengacau lagi, di balik penderitaan seumur hidupnya.
Nasi disuap lagi. Tak lama kemudian bel berbunyi lagi.
Komentar
Posting Komentar