Cerita Askasara: Sampai di Sini Kuperkenalkan
Hidup terus
berjalan. Sempat ada ide namanya Aksi Pramuka Sang Pedestrian disingkat
Askasara di Pramuka SMA Labschool Kebayoran. Pramuka pejalan kaki untuk
menanggapi isu masyarakat penting juga. Namun lumayan mandek seiring berjalan
waktu.
* * *
Biasa,
diriku menjalani hidup sejatinya manusia Abiyyi. Awal tahun, banyak berpikir
bisa memulai sesuatu yang belum ternoda waktu. Namun hal baik yang telah biasa
dilakukan tetap menjadi kebiasaan, insya Allah. Suatu waktu sempat melewati
daerah Tanah Abang. Ramai juga, jalur pedestriannya. Pos Facebook awal tahun,
atau setidaknya tentang pejalan kaki pertama.
Sudah sering
kupos tentang pejalan kaki. Tapi kali ini ada reaksi, dari orang-orang
terdekat. Hm, kupikir bisa juga Askasara diterapkan lebih luas. Selama ini
pernah menjadi program Ambalan Labsky namun terputus. Pernah ditanyakan
jaringan kepramukaan belum bisa jawab. Mungkin ini saatnya, menjelang Hari
Pejalan Kaki juga, yang sedang kutanyakan juga mau beraksi apa tahun ini.
Jadilah Askasara Kebayoran Baru.
Sekarang
sudah 3 kali pelaksanaan. Tepat rasanya, pertama kali kuperkenalkan ketika Hari
Pejalan Kaki. Ada 8 orang Pramuka pejalan kaki klop dengan 4 putra 4 putri,
merasa berhasil dan bahagia bisa membawa banyak orang, mendapat tepuk tangan
dari Om Alfred Sitorus yang lega akhirnya kami sampai di lokasi juga, dan
sekadar jalan kaki. Kedua, untuk tindak lanjut, diriku merasa perlu karena
sempat bilang bahwa ini tidak hanya seremonial aksi, dan mereka baru mengenal
perayaan Hari Pejalan Kaki, belum lebih lanjut tentang apa yang dilakukan
Kopeka biasanya. Maka jadilah Askasara Kebayoran Baru II: Edukasi Pejalan Kaki.
Akhirnya mereka bisa melihat sekretariat Kopeka, dan mendapat beberapa
penjelasan mengenai hak dan kondisi pejalan kaki oleh Om Aflred. Lalu lanjut
aksi pejalan kaki di Jl. Medan Merdeka. Ternyata pada antusias menjaga lampu
merah penyeberangan dan menghadang sepeda motor di trotoar, dibalut dengan
suasana ceria. Walau pelanggaran tak sesederhana tidak mau taat, dan pemberantasan
pelanggar tak sesederhana mengedukasi bahkan menindak dengan tilang, namun
setidaknya kita mengedukasi untuk membiasakan bahwa kita harus taat.
Ketiga, kita
Askasara Kebayoran Baru. Pramuka Kebayoran Baru semestinya tidak melupakan
habitatnya. Sudah jauh-jauh ke daerah utama Jakarta di pusat sana, tapi
bagaimana dengan yang di sekitar kita, rumah kita Kebayoran Baru? Konsep
Askasara III sudah selesai, teman-teman, tinggal menunggu waktu yang tepat. Dan
akhirnya sampai pada waktu Ramadhan. Sepertinya Askasara bisa dijalankan saat
Ramadhan, tinggal menambah konsep buka puasa sedikit saja. Setelah mencari
tanggal, akhirnya didapat beriringan dengan bukber Penegak-Pandega. Kupikir
bagus juga kegiatan beriringan. Kali ini bisa dibuat lebih serius dengan edaran
surat, karena beriringan dengan bukber juga. Ternyata benar juga, walau H-2,
peserta membludak, dan bertambah lagi dari sekolah lain H-1. Hm, banyak orang
membuat bahagia, sedikit saja bahagia. Maka terjadilah lagi, Askasara Kebayoran
Baru III: Bakti Ramadhan.
Askasara III
berkonsep susur trotoar dengan reportase, ditambah bagi makanan berbuka karena
ini bulan Ramadhan. Kita warga Kebayoran Baru harus mengenal daerahnya, karena
pejalan kaki maka harus mengenal bagaimana trotoar di sekitar kita. Dan tak
besar manfaatnya juga jika hanya kita yang mengenal, maka dibuatlah reportase.
Apalagi saat ini di jalur susuran kami beberapa adalah trotoar yang baru
dibangun dan sedang dibangun menjadi lebih baik. Singkat cerita, 27 orang
dengan 3 orang pemandu berhasil menjalankan Askasara III ini, diakhiri dengan
berbagi makanan berbuka di Jl. Melawai.
Kembali ke
markas, peserta menjelaskan apa yang terjadi selama perjalanan dan analisis
masalah. Berbuka puasa membayar lelahnya seharian jalan kaki, walau katanya
kami Pramuka tak pernah lelah walau sedang puasa. Setelah salat berjemaah, ada
penyerahan pin Askasara sebagai reward kegiatan
dan pesan duta. Serta sesuai janji terdahulu, yang telah mengikuti 3 kali
Askasara berhak mendapatkan badge,
setelah dikaji maka jenisnya adalah brevet. Tiga kali Askasara, penyerahan pin
duta, dan kembalinya pejalan kaki Kebayoran Baru kepada habitatnya, maka
selesailah rangkaian Askasara selama 1 semester ini. Kegiatan Hari Pejalan Kaki
di awal tahun, dan yang ketiga ini pada akhir paruh pertama tahun ini.
Maka
sampai di sini kuperkenalkan, selanjutnya Anda adalah duta. Anda adalah pejalan
kaki di jalur Anda sehari-hari. Nanti di kemudian hari jika ada rindu lagi
untuk berkumpul maka tak ada salahnya, mari kembali turun, kawan-kawan.
Komentar
Posting Komentar