Drama Wayang Anak: Sang Anjani Putra



Kasetyan jati minangka, bukti tresna asih kula

Nganti tumeking antaka, dadi pisan pinisana



Tembang Dewi Shinta menyejukkan suasana Rimba Dandaka yang seram. Rama dan Shinga harus menetap di Dandaka keluar dari kemegahan istana, dengan rela menyerahkan takhta kepada Bharata, adik Rama.

Drama Wayang Swargaloka kembali mempersembahkan karya anak bangsa. Kali ini, Swargaloka menggarap pentas berjudul Sang Anjani Putra, dengan koreografer muda Bathara Saverigadi Dewandoro. Bathara mendapat penghargaan Rekor MURI sebagai koreografer termuda, yaitu 16 tahun. Kurang lebih 80 anak-anak didikan Diklat Tari Swargaloka ikut memeriahkan pentas drama wayang anak ini.

Sang Anjani Putra adalah Hanoman, putra Dewi Anjani dengan sang penguasa jagat raya, Batara Guru. Hanoman kemudian akan menjadi ksatria pembela Sri Rama dalam merebut kembali Dewi Shinta dari tangan Prabu Rahwana. Pentas ini diawali dari tapabrata Dewi Anjani yang direstui oleh Batara Guru lalu dibuahi dan menghasilkan ksatria monyet sakti berbulu putih. Dalam rencana menumpas angkara murka Rahwana di muka bumi, para Dewata menyiapkan bibit-bibit ksatria yang nantinya dapat bekerja sama untuk melawan Rahwana. Salah satunya dan yang menjadi pemimpin di antara mereka adalah Sang Anjani Putra, Hanoman.



Ada kera nampak di tepi samudera

Berkelompok, bagai membentuk barisan

Dia adalah kera prajurit, menunggu perintah menyerang Alengka



Hanoman, Anjani Putra. Pemuda kusuma bangsa…


Hanoman bertemu Sri Rama, masa latihan

Laksmana hendak membuat lingkatan untuk Dewi Shinta



Penghargaan Rekor MURI untuk Mas Bathara

Komentar