ABIYYI YAHYA HAKIM

Untuk menempuhnya harus singgah di Kota Makassar terlebih dahulu, termasuk dalam destinasi eksplorasi Garuda Indonesia: Luwuk, Kabupaten Banggai. Wilayah di timur Sulawesi ini belum banyak terjamah wisatawan, dan memang rute-rute Garuda Explore bertujuan menjangkau daerah yang baru bagi wisatawan awam. Mungkin jarang yang akan memulai wisata ke pelosok negeri jika itu belum tersiar keunikannya, namun tak akan ada yang memulai jika tak dimulai. Dini hari, pesawat Garuda Indonesia berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, menuju Makassar, ibu kota Sulawesi Selatan. Perjalanan hanya dinikmati di Pulau Kapuk karena pasti mengantuk. Pesawat pun otomatis menyediakan bantal di kursi, yang makin menyilakan penumpang untuk tinro . Bangun-bangun, kami langsung harus meninggalkan pesawat, tak sempat menikmati apa-apa (disajikan makanan nganre wenni ). Inilah Bandara Internasional Sultan Hassanuddin yang megah. Siap-siap untuk memotret apa yang bisa dipotret. Ternyata objek

Indonesia sepertinya kaya akan segala hal. Keberagaman sudah pasti, semua orang mengetahuinya, dari Sabang sampai Merauke terdiri dari banyak hal yang sangat berbeda satu sama lain. Selain itu, Indonesia juga kaya akan lagu-lagu perjuangan dan yang membangkitkan nasionalisme. Tidak sedikit jumlahnya, kita biasa diajarkan sejak duduk di bangku SD. Ada salah satu lagu bagus yang tidak banyak diketahui khalayak, diriku pertama kali mendengar dari guru Seni SD. Indonesia negaraku Bumiku asli angkasa kudus Udara murni airmu suci Pemuas haus dahaga bakti Kami putra negara Kami putri negara Berjanji bakti cinta setia Berteguh hati pada negara

Diluncurkan pada 2014, rute pertama Transjabodetabek adalah Blok M – Ciputat. Rute ini menjadi pembaruan dari trayek S21 dari Lintas Patas. Sejalan dengan adanya APTB kemudian BKTB, Transjabodetabek diluncurkan untuk menunjang koridor utama Transjakarta. Karena saat ini sedang meningkat lagi isu kesamaan kepentingan Jabodetabek, di mana manusianya saling terhubung. Maka Transjakarta tidak bisa berdiri sendiri. Pertama kali diluncurkan, sebanyak 10 bus dioperasikan. Persinggungan dengan Transjakarta berada di koridor 8, juga di ujung rute, Terminal Blok M menjadi tempat pertemuan dengan koridor 1 Transjakarta dan banyak rute lain Metromini – Kopaja. Ketentuannya, penumpang yang telah membeli tiket di Transjabodetabek, tidak akan dimintai bayaran lagi jika hendak naik Transjakarta. Memang itulah konsep integrasi. Berikut halte yang dilewati Transjabodetabek rute pertama: 1.       Terminal Ciputat 2.       Halte UIN 3.       Halte Gintung 4.       Halte Sandratex 5.